Website Informasi Tentang Kuliner

Panada Manado: Roti

Panada Manado: Roti Goreng Isi Ikan Pedas yang Bikin Nagih – Panada Manado: Roti Goreng Isi Ikan Pedas yang Bikin Nagih

Indonesia dikenal dengan kekayaan kulinernya yang luar biasa. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki makanan khas yang unik dan menggoda selera. Salah satunya adalah Panada, kuliner khas Manado yang sekilas mirip pastel, tapi punya cerita, cita rasa, dan keistimewaan tersendiri. Roti goreng isi ikan pedas ini bukan hanya enak, tapi juga menyimpan sejarah dan budaya yang patut diapresiasi.

Apa Itu Panada?

Panada adalah roti goreng berbentuk setengah lingkaran yang diisi dengan ikan cakalang suwir berbumbu pedas, lalu digoreng hingga berwarna keemasan. Rasa luar biasa dari panada berasal dari isian ikan yang dimasak dengan bumbu rica-rica—campuran cabai, bawang merah, bawang putih, daun jeruk, dan rempah-rempah khas Manado. Pedas, gurih, dan aromatik.

Teksturnya pun menarik: bagian luar renyah dan sedikit chewy, sedangkan bagian dalamnya lembut dengan kejutan rasa pedas gurih dari isian ikan. Bagi pecinta makanan pedas dan penggemar seafood, panada adalah camilan yang sulit untuk ditolak.

Asal-Usul Panada: Perpaduan Budaya dalam Sekeping Roti

Panada sebenarnya punya jejak sejarah yang cukup panjang. Makanan ini merupakan hasil akulturasi budaya antara slot bonus masyarakat Minahasa (Sulawesi Utara) dan pengaruh kuliner dari bangsa Portugis yang dulu sempat menjajah wilayah Indonesia timur. Nama “panada” sendiri diyakini berasal dari kata empanada, makanan khas Spanyol dan Portugal yang juga berupa roti isi yang digoreng atau dipanggang.

Namun, masyarakat Manado memberikan sentuhan lokal yang khas. Jika empanada asli berisi daging atau keju, panada diisi dengan ikan cakalang atau tuna yang dimasak rica-rica—bumbu khas Manado yang terkenal akan kepedasannya. Maka lahirlah panada sebagai bentuk adaptasi budaya yang lezat dan membumi di tengah masyarakat.

Cita Rasa yang Khas dan Menggoda

Apa yang membuat panada begitu spesial? Jawabannya adalah perpaduan tekstur dan rasa yang sangat harmonis.

Kombinasi ini menciptakan rasa yang “nagih”—sekali gigit, susah berhenti. Apalagi kalau dinikmati selagi hangat dengan secangkir teh atau kopi. Sempurna!

Variasi Modern Panada

Meski panada tradisional tetap menjadi favorit, kini banyak inovasi panada modern yang bermunculan. Beberapa kreasi yang mulai populer antara lain:

Inovasi-inovasi ini membuktikan bahwa panada tidak hanya lezat tapi juga fleksibel dan bisa berkembang mengikuti selera zaman.

Panada di Tengah Masyarakat Manado

Bagi masyarakat Manado, panada bukan sekadar makanan ringan. Panada sering disajikan saat acara keluarga, perayaan gereja, hingga pesta adat. Makanan ini juga menjadi simbol keramahan karena sering dijadikan oleh-oleh atau suguhan untuk tamu.

Di pasar tradisional Manado, panada dijual dalam keadaan hangat, dibungkus daun atau plastik kecil, dan bisa ditemukan di hampir setiap sudut kota. Harganya pun terjangkau, menjadikannya camilan rakyat yang merakyat.

Potensi Panada sebagai Produk Kuliner Nasional

Di tengah tren makanan kekinian, panada punya potensi besar untuk menembus pasar yang lebih luas. Rasanya yang kuat, bentuknya yang praktis, dan nilai budaya yang melekat menjadikan panada sebagai produk kuliner daerah yang layak go nasional—bahkan internasional.

Dengan sedikit sentuhan modern pada kemasan dan branding, panada bisa bersaing di dunia kuliner sebagai “street food” khas Indonesia yang menggoda selera global.

Kesimpulan

Panada Manado adalah bukti bahwa kuliner bisa menjadi jembatan antara budaya, tradisi, dan inovasi. Roti goreng isi ikan pedas ini tidak hanya memanjakan lidah, tapi juga menyampaikan cerita panjang tentang sejarah dan identitas masyarakat Sulawesi Utara.

Baca juga : Kuliner Enak dan Murah di Pasar Ngasem Yogyakarta, Tepat di Dalam Benteng Kraton

Jadi, kalau kamu sedang mencari camilan yang beda dari biasanya—pedas, gurih, dan penuh karakter—panada adalah pilihan yang tepat. Sekali coba, dijamin kamu akan berkata: “Ini sih, nagih banget!”

Exit mobile version